Pemerintahan memiliki peran penting dalam melakukan upaya preventif pencegahan gelandangan dan pengemis salah satunya di wilayah Yogyakarta melalui Dinas Sosial. Kajian ini menggunakan metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif untuk menggali fenomena terkait upaya preventif dinas sosial DIY untuk mencegah gelandangan dan pengemis melalui penyuluhan dan edukasi. Tujuan dalam artikel ini untuk memberikan gambaran aktifitas Dinas Sosial DIY dalam melaksanakan edukasi untuk mencegah gelandangan dan pengemis dengan mengkaji tiga hal yakni dalam perencanaan, pelaksanaan, dan hambatan dalam pelaksanaan penyuluhan dan edukasi sebagai bentuk upaya preventif. Dalam perencanaanya dinas sosial membuat sebuah perencanaan dengan cara mengidentifikasi tujuannya terlebih dahulu, menganalisis sasarannya, melakukan penyusunan materi, merencanakan untuk penjadwalan, mempersiapkan pemateri untuk menyampaikan penyuluhan dan edukasi masyarakat. Penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat dilaksanakan oleh dinas sosial DIY melalui berbagai media seperti media cetak, media elektronik, dan melalui media kebudayaan. Dinas sosial DIY menghadapi beberapa hambatan keterbatasan anggaran dan kurangnya sumber daya manusia. Namun, dinas sosial DIY memiliki solusi untuk menghadapi hambatan tersebut dengan mengajak serta menggandeng lembaga-lembaga lain dan tokoh masyarakat untuk ikut membantu melakukan penyebaran penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat.