Hasil dari pre-test menunjukkan bahwa konseli memiliki pandangan yang tidak sesuai terhadap hubungan sosial, dengan skor 28. Namun, setelah dua kali sesi konseling, konseli mengalami peningkatan skor menjadi 82 dalam post-test, yang menunjukkan bahwa konseli telah mulai berpikir lebih rasional dan mampu mengendalikan emosinya dalam menghadapi situasi sosial. Teknik-teknik REBT, seperti dispute kognitif dan frame ulang, terbukti membantu konseli untuk mengubah keyakinan irasionalnya menjadi lebih realistis dan positif.